google-site-verification: google8e763d320194407a.html google-site-verification: google8e763d320194407a.html Candi Sambisari (Temple Sambisari) - JEJAK KAKI Skip to main content

Candi Sambisari (Temple Sambisari)



Candi Sambisari adalah candi Hindu ( Siwa ) terletak sekitar 12 km sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum kompleks candi Prambanan . Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Rakai Garung pada saat Kerajaan Mataram Kuno .
Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di desa Sambisari dan dipulihkan pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala .
Nama desa ini kemudian diabadikan menjadi nama candi .
Posisi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah , kemungkinan besar karena terkubur lava dari Gunung Merapi meletus dalam skala besar pada awal abad ke-11 (mungkin tahun 1006 ) . Hal ini terlihat dari jumlah material batuan vulkanik di sekitar candi .
Dikelilingi oleh dinding batu dengan ukuran 50 mx 48 m , itu sebuah kompleks candi utama didampingi oleh tiga candi perwara ( pendamping ) . Pada dinding luar dari bangunan utama ada ceruk yang berisi patung Durga Mahisasuramardini ( di utara ) , patung Ganesha ( timur ) , patung Agastya (Selatan ) , dan di barat ada dua patung dewa pintu guard : Mahakala dan Nandiswara . Dalam candi induk terdapat lingga dan yoni dengan ukuran yang cukup besar . Pada saat penggalian menemukan berbagai benda lain di dalamnya adalah beberapa tembikar , perhiasan , cermin logam , serta prasasti .

Comments

Popular posts from this blog

Pelengkung Nggading Yogyakarta

Plengkung Gading merupakan bangunan gapura pintu masuk menuju   jeron   (dalam) benteng   Keraton Yogyakarta   . Bangunan ini merupakan satu dari lima plengkung yang digunakan untuk masuk ke dalam benteng Keraton Yogyakarta. Kelima plengkung tersebut yaitu :  p lengkung Nirbaya ,   Plengkung Tarunasura   (Plengkung Wijilan)   ,   Plengkung

pakualaman yogyakarta

Hay sobat jejak kaki.... sobat jejak kaki Istana (Pura) Pakualaman merupakan salah satu pusaka budaya di Kota Gudeg ini. Pura Pakualaman terbentuk dari rangkaian bangunan yang menyatu di dalam lingkup tembok keliling menjadi satu komplek seluas 5,4 ha. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa Pura Pakualaman menghadap ke selatan, sehingga berbeda dengan kraton kasultanan yang secara keseluruhan menghadap ke utara. Sebagai sebuah pusat pemerintahan, Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, dan pasar. Selain itu juga ada pemukiman penduduk, para abdi dalem, dan bangunan fasilitas lainnya sob, yang kesemuanya menjadi kawasan kecamatan Pakualaman sob. sobat jejak kaki akan melewati alun-alun Sewandana yang juga banyak ditanami pohon beringin, untuk masuk ke dalam komplek Pura Pakualaman. Setelah melewati gerbang utama yang disebut Regol Danawara, sobat jejak kaki akan melihat fasad regol dengan prasasti 7-8-1884 yang menandai masa regol ini dibangun. Di bagian dalam ...

Pantai Baron

Hay sobat jejak kaki kali ini saya mau pos tentang pantai Baron yang ada di Gunung kidol Yogyakarta. Pantai Baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 23km arah selatan kota Wonosari, merupakan pantai pertama yang ditemui dari rangkaian kawasan Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak. Di pantai ini juga terdapat muara sungai bawah tanah yang bisa digunakan untuk pemandian setelah bermain di laut. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati aneka ikan laut segar maupun siap saji, dengan harga terjangkau, termasuk menu khas pantai Baron yaitu Sop Kakap. Pada sisi sebelah timur dapat dicapai melalui jalan setapak yang melingkar terdapat bukit kapur wisatawan bisa beristirahat di gardu pandang, sambil menghirup udara pantai yang menyegarkan. Kurang lebih 10 km kearah barat dari Pantai Baron terdapat Pantai Parang Racuk dengan bukitnya yang menjulang dan terjal, dengan leluasa dari atas bukit. Jiak sobat jejak kaki ingin beristirahat, Di are...