google-site-verification: google8e763d320194407a.html google-site-verification: google8e763d320194407a.html Situs Umbulharjo - JEJAK KAKI Skip to main content

Situs Umbulharjo

 Hay sob... saya mau pos tentang situs yang berada di daerah Umbulharjo...
Situs pesanggrahan ini dibangun sekitar tahun 1800-an oleh Sultan Hamengku Buwono II, dan disebutkan bahwa pesanggrahan ini bernama Pesanggrahan Rejowinangun. Kondisi saat ini sangatlah tidak terawat walaupun merupakan cagar budaya. Bangunan pesanggrahan ini terdiri dari dua lantai, yakni yang satu yang menjadi ciri khas bangunan-bangunan pesanggrahan yakni satu lantai berada di bawah
tanah. Kalau dilihat dari lantai atas bangunan ini tidak begitu Nampak karena sudah banyak mengalami kerusakan yang disebabkan usia bangunan. Namun jika kita melihat dibagian bangunan bawah tanahnya masih sangatlah menakjubkan dan terlihat masih sangat kokoh. Untuk memasuki bangunan bawah tanah kita bisa melalui lorong kecil yang ada di sebelah kiri. Bangunan yang berada dibawah tanah ini terdapat taman yang dilengkapi dengan kolam. Terdapat 2 kolam yang pertama kolam berbentuk lingkaran dengan diameter 4,5 m dan tepat ditengahnya terdapat air mancurnya sedangkan kolam yang kedua berbentuk bujursangkar berukuran 10 x 4 m, kedua kolam tersebut saling terhubung ditandai dengan adanya lobang saluran yang terlihat.
Disisi utara dan selatan kolam terdapat pintu yang menghubungkan dengan bagian ruang yang lain, sesdangkan disebelah timur terdapat tiga jendela dengan bentuk satu kotak dan dua lengkung pada bagian atasnya. Dibagian barat kolam ada satu pintu berbentuk lengkung atasnya menghubungkan dengan 2 pintu lengkung yang lain yang dilengkapi dengan beberapa anak tangga yang menghubungkan dengan lantai diatasnya.
Kalau dilihat secara struktur bangunan ini hampir sama dengan situs Goa Siluman atau Tamansari,kondisi yang tidak terpelihara sebagai salah satu faktor rusaknya situs ini dan situs Pesanggrahan Goa Siluman di Wonocatur.
Untuk menikmati atau berkunjung ke tempat ini tidak dikenakan tiket masuk, jika anda beruntung bisa menemui penjaga situs ini anda bisa mendapatkan keterangan lebih mendetail, termasuk fungsi dari masing-masing bangunan yang ada.

 ok sobat jejak kaki sampai disini dulu ya pos saya kali ini... jagalah warisan dunia... :D

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta 

Halo sobat sobat jejak kaki. Bertemu lagi kita. Hahahaha Kali ini kita berjalan jalan ke kampung mataraman ni sob. Siapa ni yang belum pernah? Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Lokasi wisata ini berada di Desa Panggungharjo, Kecamatan  Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sob. Mungkin sobat akan bertanya, lokasi wisata seperti apakah Kampung Mataraman ini. Okei, mari kita memulai ceritanya sob. Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Kampung Mataraman ini, merupakan lokasi wisata dengan nuansa Desa.  Itu sudah jelas dari namanya yang ada "Kampung" atau "Kampoeng" sob. Kampung Mataraman ini, konsepnya sebenarnya adalah tempat makan sob. Tapi jangan berharap ini konsep tempat makan berupa  restoran mewah meskipun tradisional. Jelas bukan sob. Memasuki Kampung Mataraman ini sobat akan melewati sebuah jembatan.  Jembatan dengan nuansa "ndeso" atau pedesaan. Ada sebuah saluran air  kecil dengan

Pelengkung Nggading Yogyakarta

Plengkung Gading merupakan bangunan gapura pintu masuk menuju   jeron   (dalam) benteng   Keraton Yogyakarta   . Bangunan ini merupakan satu dari lima plengkung yang digunakan untuk masuk ke dalam benteng Keraton Yogyakarta. Kelima plengkung tersebut yaitu :  p lengkung Nirbaya ,   Plengkung Tarunasura   (Plengkung Wijilan)   ,   Plengkung

pakualaman yogyakarta

Hay sobat jejak kaki.... sobat jejak kaki Istana (Pura) Pakualaman merupakan salah satu pusaka budaya di Kota Gudeg ini. Pura Pakualaman terbentuk dari rangkaian bangunan yang menyatu di dalam lingkup tembok keliling menjadi satu komplek seluas 5,4 ha. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa Pura Pakualaman menghadap ke selatan, sehingga berbeda dengan kraton kasultanan yang secara keseluruhan menghadap ke utara. Sebagai sebuah pusat pemerintahan, Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, dan pasar. Selain itu juga ada pemukiman penduduk, para abdi dalem, dan bangunan fasilitas lainnya sob, yang kesemuanya menjadi kawasan kecamatan Pakualaman sob. sobat jejak kaki akan melewati alun-alun Sewandana yang juga banyak ditanami pohon beringin, untuk masuk ke dalam komplek Pura Pakualaman. Setelah melewati gerbang utama yang disebut Regol Danawara, sobat jejak kaki akan melihat fasad regol dengan prasasti 7-8-1884 yang menandai masa regol ini dibangun. Di bagian dalam