google-site-verification: google8e763d320194407a.html google-site-verification: google8e763d320194407a.html Pasar Kotagede yogyakarta - JEJAK KAKI Skip to main content

Pasar Kotagede yogyakarta

pasar kotagede yogyakarta
Kendati bernama Pasar Kotagede, masyarakat setempat lebih mengenal pasar ini dengan sebutan Pasar Legi. Sebab setiap Legi, salah satu hari dalam penanggalan Jawa, pasar ini selalu lebih ramai daripada hari-hari biasa. Bisa dibilang, pada hari pasaran ini para penjual dan pembeli berkumpul menjadi satu untuk melakukan transaksi jual beli.
Bahkan saking sesaknya lokasi pasar pada hari tersebut, para pedagang menggelar barang dagangannya di jalan. Begitupun dengan para pembeli, bukan hanya yang datang untuk sekadar melihat-lihat melainkan juga yang memang membutuhkan suatu barang yang dicari atau dibutuhkan
.
Jika dilihat sekilas, nampaknya tidak ada yang istimewa dari Pasar Legi ini. Sama seperti pasar tradisional di pulau Jawa pada umumnya yang menyediakan bahan pangan, peralatan dapur dan rumah tangga, jajanan pasar, hingga pakaian. Tidak sedikit pedagang dari luar kota juga ikut berdatangan menjajakan dagangannya di Pasar Kotagede ini. Barang yang ditawarkan pun sama, yakni mulai dari sembilan bahan pokok (sembako), ternak, sayuran, alat-alat pertanian dan berbagai pernak-pernik dagangan khas pasar tradisonal.
Namun yang istimewa selain ramai pada hari pasarannya, juga keberadaan pasar ini yang sudah ada sejak abad 16 lalu. Selain itu, Pasar Kotagede memang berada di kawasan kota tua di Yogyakarta. Setelah berwisata belanja di Pasar  Kotagede, sempatkanlah untuk sekadar berjalan-jalan di sekitar pasar ini maupun kawasan Kotagede. Anda akan dimanjakan dan dibawa ke masa lalu melalui sajian klasik khas kota Yogyakarta masa lalu. Bangunan bersejarah dengan seni arsitektur tipikal jaman dulu bisa Anda nikmati sepuasnya. 


Comments

Popular posts from this blog

Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta 

Halo sobat sobat jejak kaki. Bertemu lagi kita. Hahahaha Kali ini kita berjalan jalan ke kampung mataraman ni sob. Siapa ni yang belum pernah? Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Lokasi wisata ini berada di Desa Panggungharjo, Kecamatan  Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sob. Mungkin sobat akan bertanya, lokasi wisata seperti apakah Kampung Mataraman ini. Okei, mari kita memulai ceritanya sob. Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Kampung Mataraman ini, merupakan lokasi wisata dengan nuansa Desa.  Itu sudah jelas dari namanya yang ada "Kampung" atau "Kampoeng" sob. Kampung Mataraman ini, konsepnya sebenarnya adalah tempat makan sob. Tapi jangan berharap ini konsep tempat makan berupa  restoran mewah meskipun tradisional. Jelas bukan sob. Memasuki Kampung Mataraman ini sobat akan melewati sebuah jembatan.  Jembatan dengan nuansa "ndeso" atau pedesaan. Ada sebuah saluran air  kecil dengan

Pelengkung Nggading Yogyakarta

Plengkung Gading merupakan bangunan gapura pintu masuk menuju   jeron   (dalam) benteng   Keraton Yogyakarta   . Bangunan ini merupakan satu dari lima plengkung yang digunakan untuk masuk ke dalam benteng Keraton Yogyakarta. Kelima plengkung tersebut yaitu :  p lengkung Nirbaya ,   Plengkung Tarunasura   (Plengkung Wijilan)   ,   Plengkung

pakualaman yogyakarta

Hay sobat jejak kaki.... sobat jejak kaki Istana (Pura) Pakualaman merupakan salah satu pusaka budaya di Kota Gudeg ini. Pura Pakualaman terbentuk dari rangkaian bangunan yang menyatu di dalam lingkup tembok keliling menjadi satu komplek seluas 5,4 ha. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa Pura Pakualaman menghadap ke selatan, sehingga berbeda dengan kraton kasultanan yang secara keseluruhan menghadap ke utara. Sebagai sebuah pusat pemerintahan, Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, dan pasar. Selain itu juga ada pemukiman penduduk, para abdi dalem, dan bangunan fasilitas lainnya sob, yang kesemuanya menjadi kawasan kecamatan Pakualaman sob. sobat jejak kaki akan melewati alun-alun Sewandana yang juga banyak ditanami pohon beringin, untuk masuk ke dalam komplek Pura Pakualaman. Setelah melewati gerbang utama yang disebut Regol Danawara, sobat jejak kaki akan melihat fasad regol dengan prasasti 7-8-1884 yang menandai masa regol ini dibangun. Di bagian dalam