google-site-verification: google8e763d320194407a.html google-site-verification: google8e763d320194407a.html Museum Dilgantara - JEJAK KAKI Skip to main content

Museum Dilgantara

hay sobat jejak kaki... aku mau pos tentang Museum Dilgantara ni sob...

Museum Dirgantara adalah satu dari beberapa museum yang dapat sobat jejak kaki kunjungi di Yogyakarta. Di museum ini sobat jejak kaki dapat melihat benda-benda bersejarah dari TNI-AU, seperti foto, patung tokoh-tokoh TNI-AU, pakaian dinas TNI-AU, dan diorama sob. Di museum ini juga terdapat koleksi persenjataan, dan perlengkapan seperti radio pamancar, radar, dan
masih banyak lagi yang lainya sob. Letaknya Museum Dirgantara tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta sob. Museum ini terletak di sebelah timur jembatan layang Janti. 
Museum Dirgantara adalah tempat wisata yang sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga, teman, ataupun doi sobat jejak kaki hehehe. Disana sobat jejak kaki bisa melihat/belajar tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan peranan TNI-AU dalam perjuangan tersebut sob. Saat tiba di Museum Dirgantara, sobat jejak kaki akan melihat berbagai jenis pesawat yang dipajang di halaman museum ini. Selain pesawat tempur, ada juga pesawat angkut. Harga Tiket untuk masuk ke museum ini sangat murah. yaitu sebesar Rp. 3.000,- saja per orang, murah meriah kan sob, hahaha. Saat sobat jejak kaki masuk ke dalam gedung museum, sobat jejak kaki akan menjumpai empat patung tokoh TNI-AU, yaitu Marsekal Muda Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma, Mersekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anumerta Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Marsekal Muda Anumerta Iswahjudi. Keempat tokoh ini adalah pahlawan nasional, dan nama mereka telah diabadikan menjadi nama-nama bandar udara.
Di Museum Dirgantara, ada beberapa ruangan yang masing-masing menyajikan koleksi yang menarik. Ruangan yang biasanya dapat membuat para pengunjung berdecak kagum adalah ruangan yang berisi Alat Utama Sistem Senjata sob. Di Ruangan ini, terdapat senjata jarak jauh dan radar pemantau wilayah udara. Di ruangan ini juga terdapat model mesin-mesin pesawat. Di Ruangan ini ada puluhan pesawat buatan Eropa, Amerika, hingga buatan dalam negeri. Salah satu koleksi paling bersejarah yang ada di Museum Dirgantara adalah replika pesawat C-47 Dakota yang pada tanggal 29 Juli 1947 oleh Belanda ditembak jatuh di daerah Ngoto, Bantul. Tempat jatuhnya Pesawat C-47 juga ada di http://jejakkaky.blogspot.com/2013/12/monumen-perjuangan-tni-au-dahulu.html sob..

Museum Dirgantara buka setiap hari sob. Pada hari Minggu sampai dengan Kamis, museum ini buka jam 08.00 sampai dengan jam 13.00. Sedangkan pada hari Jumat dan Sabtu, museum ini buka dari jam 08.00 sampai dengan jam 12.00. Museum Dirgantara tutup pada hari Senin dan setiap hari libur nasional sob.


ok sekian dulu perjumpaan kita kali ini sob...  Sobat Jejak Kaki the best...

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta 

Halo sobat sobat jejak kaki. Bertemu lagi kita. Hahahaha Kali ini kita berjalan jalan ke kampung mataraman ni sob. Siapa ni yang belum pernah? Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Lokasi wisata ini berada di Desa Panggungharjo, Kecamatan  Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sob. Mungkin sobat akan bertanya, lokasi wisata seperti apakah Kampung Mataraman ini. Okei, mari kita memulai ceritanya sob. Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Kampung Mataraman ini, merupakan lokasi wisata dengan nuansa Desa.  Itu sudah jelas dari namanya yang ada "Kampung" atau "Kampoeng" sob. Kampung Mataraman ini, konsepnya sebenarnya adalah tempat makan sob. Tapi jangan berharap ini konsep tempat makan berupa  restoran mewah meskipun tradisional. Jelas bukan sob. Memasuki Kampung Mataraman ini sobat akan melewati sebuah jembatan.  Jembatan dengan nuansa "ndeso" atau pedesaan. Ada sebuah saluran air  kecil dengan

Pelengkung Nggading Yogyakarta

Plengkung Gading merupakan bangunan gapura pintu masuk menuju   jeron   (dalam) benteng   Keraton Yogyakarta   . Bangunan ini merupakan satu dari lima plengkung yang digunakan untuk masuk ke dalam benteng Keraton Yogyakarta. Kelima plengkung tersebut yaitu :  p lengkung Nirbaya ,   Plengkung Tarunasura   (Plengkung Wijilan)   ,   Plengkung

pakualaman yogyakarta

Hay sobat jejak kaki.... sobat jejak kaki Istana (Pura) Pakualaman merupakan salah satu pusaka budaya di Kota Gudeg ini. Pura Pakualaman terbentuk dari rangkaian bangunan yang menyatu di dalam lingkup tembok keliling menjadi satu komplek seluas 5,4 ha. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa Pura Pakualaman menghadap ke selatan, sehingga berbeda dengan kraton kasultanan yang secara keseluruhan menghadap ke utara. Sebagai sebuah pusat pemerintahan, Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, dan pasar. Selain itu juga ada pemukiman penduduk, para abdi dalem, dan bangunan fasilitas lainnya sob, yang kesemuanya menjadi kawasan kecamatan Pakualaman sob. sobat jejak kaki akan melewati alun-alun Sewandana yang juga banyak ditanami pohon beringin, untuk masuk ke dalam komplek Pura Pakualaman. Setelah melewati gerbang utama yang disebut Regol Danawara, sobat jejak kaki akan melihat fasad regol dengan prasasti 7-8-1884 yang menandai masa regol ini dibangun. Di bagian dalam