google-site-verification: google8e763d320194407a.html google-site-verification: google8e763d320194407a.html Candi plaosan yogyakarta plaosan temple - JEJAK KAKI Skip to main content

Candi plaosan yogyakarta plaosan temple

Slamat pagi siang sore malam sob!!!

Berjumpa lagi kita sob. Kaliini kita akan membahas tentang candi plaosan sob. Ada yang pernah kesini? 
Candi plaosan

Jadi sob Berdasarkan catatan sejarah yang ada, Kompleks Candi Plaosan dibangun pada pertengahan abad ke-9. Kompleks candi ini terbagi menjadi dua bagian, yakni Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi memiliki teras segi empat yang dikelilingi dinding tempat semedi berbentuh gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya sob. Karena kesamaan hal tersebut, maka Candi Plaosan kerap disebut sebagai candi kembar. Ada yang punya saudara kembar juga gak ni diantara sobat jejak kaki?


Masing-masing kelompok candi memiliki halaman yang cukup luas dan dilapisi rumput hijau sob. Burung-burung pun kerap hinggap di rerumputan, lantas terbang dan kembali hinggap ke atap candi sob.Dari pahatan relief di antara dua candi induk, sobat bisa melihat bagaimana perasaan cinta diintepretasikan. Relief candi induk sebelah selatan yang menggambarkan laki-laki merupakan bentuk kekaguman Pramodyawardani terhadap suaminya. Sedangkan relief di candi utara yang menggambarkan perempuan dianggap sebagai luapan cinta Rakai Pikatan kepada sang istri. Asik, mantapkan ceritanya sob? Lanjut!!!
Cadi plaosan

Permukaan teras di Candi Plaosan sangat halus dan berbeda dengan teras candi lain yang dibangun pada kurun waktu yang sama sob. Menurut beberapa ilmuwan, bisa jadi dulu teras tersebut digunakan sebagai wihara tempat beribadah umat Budha. Hal ini semakin menegaskan bahwa Candi Plaosan selain menjadi bukti cinta, juga menjadi simbol antar umat beragama yang berbeda sudah ada sejak dulu sob. Meski sang raja Rakai Pikatan beragama Hindu dia tetap memberikan kebebasan kepada istri dan warganya untuk memeluk keyakinan yang berbeda sob. Candi Plaosan bukan hanya menjadi tanda bersatunya dua wangsa besar, Syailendra dan Sanjaya, namun juga menjadi bukti nyata toleransi umat beragama sob.
Candi plaosan


Mengunjungi Candi Plaosan akan menjadi perjalanan yang menyenangkan sob. Selain bangunan candinya yang cantik, lokasinya yang berada di tengah areal persawahan juga menjajikan eksotisme tersendiri. Pada saat-saat tertentu sobat bisa menikmati kemegahan candi sembari melihat petani yang membajak sawah atau menyaksikan gerobag sapi yang melintas lengkap dengan bunyi gemerincingnya yang khas sob. Asik kan sob? Hahaha.

Lokasi Candi Plaosan terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah sob, tepatnya di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Jawa Tengah. Namun karena lokasinya yang dekat dengan Candi Prambanan dan dekat dengan ibu kota DIY maka orang-orang menganggap Candi Plaosan masih masuk wilayah Yogyakarta sob.


Meskipun terletak di tengah persawahan dan ladang warga serta tidak dilalui trayek angkutan umum, akses menuju Candi Plaosan sangat mudah sob. Silahkan susuri jalan Jogja – Solo hingga tiba di kawasan Candi Prambanan. Sesampainya di perempatan menuju pintu masuk Candi Prambanan sobat belok ke utara dan ikuti jalan tersebut. Jika sobat sudah melihat siluet Candi Plaosan di kanan jalan, silahkan sobat belok kanan guna mencapai candi tersebut. Kalau sobat tidak membawa kendaraan sendiri sobat bisa naik bus kota jurusan Jogja – Solo dan turun di Terminal Prambanan atau Bus Trans Jogja rute 1A/2A dan turun di Halte Prambanan. Dari tempat tersebut kamu bisa jalan kaki, naik ojek, atau jalan kaki biar sehat sob.

Hahaha, sekian dulu sob perjumpaan kita, jangan lupa buka refrensi tempat seru lainya di blog jejakkaky.blogspot.com sob. 

Dada lambaian tangan sob!!!

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta 

Halo sobat sobat jejak kaki. Bertemu lagi kita. Hahahaha Kali ini kita berjalan jalan ke kampung mataraman ni sob. Siapa ni yang belum pernah? Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Lokasi wisata ini berada di Desa Panggungharjo, Kecamatan  Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sob. Mungkin sobat akan bertanya, lokasi wisata seperti apakah Kampung Mataraman ini. Okei, mari kita memulai ceritanya sob. Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta    Kampung Mataraman ini, merupakan lokasi wisata dengan nuansa Desa.  Itu sudah jelas dari namanya yang ada "Kampung" atau "Kampoeng" sob. Kampung Mataraman ini, konsepnya sebenarnya adalah tempat makan sob. Tapi jangan berharap ini konsep tempat makan berupa  restoran mewah meskipun tradisional. Jelas bukan sob. Memasuki Kampung Mataraman ini sobat akan melewati sebuah jembatan.  Jembatan dengan nuansa "ndeso" atau pedesaan. Ada sebuah saluran air  kecil dengan

Pelengkung Nggading Yogyakarta

Plengkung Gading merupakan bangunan gapura pintu masuk menuju   jeron   (dalam) benteng   Keraton Yogyakarta   . Bangunan ini merupakan satu dari lima plengkung yang digunakan untuk masuk ke dalam benteng Keraton Yogyakarta. Kelima plengkung tersebut yaitu :  p lengkung Nirbaya ,   Plengkung Tarunasura   (Plengkung Wijilan)   ,   Plengkung

pakualaman yogyakarta

Hay sobat jejak kaki.... sobat jejak kaki Istana (Pura) Pakualaman merupakan salah satu pusaka budaya di Kota Gudeg ini. Pura Pakualaman terbentuk dari rangkaian bangunan yang menyatu di dalam lingkup tembok keliling menjadi satu komplek seluas 5,4 ha. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa Pura Pakualaman menghadap ke selatan, sehingga berbeda dengan kraton kasultanan yang secara keseluruhan menghadap ke utara. Sebagai sebuah pusat pemerintahan, Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, dan pasar. Selain itu juga ada pemukiman penduduk, para abdi dalem, dan bangunan fasilitas lainnya sob, yang kesemuanya menjadi kawasan kecamatan Pakualaman sob. sobat jejak kaki akan melewati alun-alun Sewandana yang juga banyak ditanami pohon beringin, untuk masuk ke dalam komplek Pura Pakualaman. Setelah melewati gerbang utama yang disebut Regol Danawara, sobat jejak kaki akan melihat fasad regol dengan prasasti 7-8-1884 yang menandai masa regol ini dibangun. Di bagian dalam